Rebranding Nasoetion & Atyanto menjadi Genio Atyanto & Partners

Rebranding Nasoetion & Atyanto menjadi Genio Atyanto & Partners

Tak mengubah layanan maupun values dari firma hukum, tapi hanya sebatas nama dan logo firma. Rebranding Nasoetion & Atyanto menjadi Genio Atyanto & Partners

Mengubah sebuah brand menjadi lebih baik tanpa mengabaikan tujuan semula mendirikan sebuah kantor hukum menjadi cara tersendiri dan lazim di dunia law firm. Sepertihalnya Kantor Hukum Nasoetion & Atyanto beberapa waktu lalu mengumumkan rebranding firma menjadi Genio Atyanto & Partners (GAP), efektif per 20 Maret 2023 lalu. Rebranding tersebut tidak mengubah layanan maupun values dari firma hukum. Melainkan perubahan hanya terjadi pada nama dan logo saja.

“Sebenarnya tidak merubah apapun service atau bidang practice area yang kita berikan. Walau namanya seolah saya sendiri, tapi kita tetap memberi area practice yang sama. Apakah yang kerjakan saya semua? Tentu tidak,” ujar Managing Partner GAP, Genio Atyanto, melalui sambungan telepon dengan Hukumonline, Kamis (10/8/2023).

Setidaknya, dengan perubahan nama kantor hukum bakal terdapat partner mumpuni di berbagai practice area yang bakal ikut serta dalam GAP. Seperti Desi Dwitiasrini yang baru saja bergabung sebagai Partner di GAP pada 2 Agustus 2023 kemarin. Bergabungnya Desi Dwitiasrini membuat GAP genap miliki 2 orang Partner.

“Selama ini kantor kita, sebelum ada Desi, fokusnya pada borrower. Namun semenjak ada Desi, kita berharap bisa bantu dari sisi lender. Kita akan berusaha untuk terus grow mencari talent yang memang sejalan dengan misi kantor kita. Jadi terbuka dengan Partner di bidang lain,” kata dia.

Rebranding Nasoetion & Atyanto menjadi Genio Atyanto & Partners

Langkah branding tersebut, Genio menekankan pada practice area tidak ada perubahan karena akan terdapat partner lainnya yang menangani itu. Dalam hal ini, Desi memiliki expertise di bidang banking and finance yang tidak dimiliki oleh Genio.

Meskipun tidak dijumpai adanya perubahan signifikan di GAP, tapi Genio berencana agar ke depannya lebih menggencarkan practice area banking and finance. Khususnya menyasar kalangan lender, dengan keahlian yang Desi miliki.

Kantor hukum yang berlokasi di Equity Tower SCBD itu memiliki keahlian di bidang Capital Markets & Securities, Mergers & Acquisitions, Corporate & Commercial, serta Finance. Termasuk dilengkapi pula Banking, Project, dan sejumlah practice area yang dimiliki oleh Desi.

Dia berharap dengan bertambahnya jumlah partner, GAP bakal dapat banyak menjangkau pemberian layanan jasa hukum yang lebih lengkap bagi  kliennya. Setidaknya, GAP dapat jauh lebih berkembang. Dengan demikian personil internal GAP pun bakal jauh lebih tertantang dengan tipe pekerjaan yang baru.

“Jadi dari sisi luar kita bisa memberi service baru kepada klien, di dalam pun kita juga memberi challenge baru kepada talent yang ada,” imbuhnya.

Boleh dibilang, dengan adanya partner baru di GAP, maka tak saja GAP memberikan layanan baru kepada klien. Tetapi kehadiran partner anyar seperti Desi Dwitiasrini dapat menjadi pemacu semangat dan membawa internal firma hukum GAP menangani berbagai pekerjaan baru yang menantang.

Untuk diketahui, terdapat sejumlah firma hukum lainnya yang juga melakukan rebranding. Seperti Harvardy, Marieta & Mauren (HMM) melakukan rebranding dengan nama Marieta Mauren (MM). Efektif per 28 Juni 2023, kini MM dipimpin oleh 2 Founding Partner dan 2 Partner, membuatnya genap memiliki 4 orang partner dengan expertise masing-masing.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *